JATIM – Aksi damai kaum milenial dari Jatim (Jawa Timur) telah berkumpul di Jakarta untuk mengikuti aksi damai yang bertujuan untuk mengawal suara 96,2 juta pemilih yang memilih pasangan Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden yang baru-baru ini digelar.
Dengan semangat yang tinggi dan tanpa paksaan, perwakilan pemuda dari berbagai daerah di Jawa Timur bergerak bersama-sama untuk menyuarakan keyakinan mereka di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Salah satu perwakilan kaum milenial dari Jawa Timur, Dodik Ardhita, mengungkapkan bahwa mereka hadir dalam aksi damai ini sebagai bentuk dukungan dan pengawalan terhadap suara sebanyak 96,2 juta pemilih yang memilih pasangan Prabowo-Gibran.
“Kami bergerak tanpa paksaan ke Jakarta. Kami hadir untuk mengawal suara rakyat yang memilih Prabowo-Gibran dengan keyakinan hati nurani,” ujar Dodik dengan penuh semangat.
Aksi damai ini juga dihadiri oleh Yudha W.K Putra, perwakilan lain dari kaum milenial. Yudha menegaskan bahwa kaum milenial sangat yakin bahwa Mahkamah Konstitusi akan menolak gugatan yang diajukan oleh pasangan calon lain seperti Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
“Keyakinan kami sangat mendasar atas suara rakyat yang jelas memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden periode 2024-2029,” tambah Yudha.
Para pemuda ini menjelaskan bahwa dukungan mereka terhadap Prabowo-Gibran didasarkan pada keyakinan akan kepemimpinan yang mereka harapkan akan melibatkan kaum milenial secara aktif.
Dodik Ardhita mengungkapkan, “Kepemimpinan Prabowo-Gibran sudah sangat ditunggu oleh relawan dan pendukung. Kami berharap pemerintahan baru yang akan segera terbentuk setelah putusan MK nantinya dapat mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif dan digitalisasi, yang mana sangat membutuhkan peran aktif kaum milenial.”
Menurut Yudha W.K Putra, aksi damai ini bukan hanya sekadar protes, melainkan juga momentum untuk menunjukkan bahwa suara 96,2 juta pemilih harus dihormati dan dijalankan sesuai dengan keputusan mereka dalam pemilihan presiden.
“Kaum milenial optimis bahwa MK akan mengambil keputusan yang tepat dan menghormati suara rakyat Indonesia,” tegas Yudha.
Selain itu, aksi damai ini juga merupakan wujud nyata solidaritas dan partisipasi aktif kaum milenial dalam proses demokrasi di Indonesia.
Mereka berharap bahwa suara dan aspirasi generasi muda akan terus didengar dan diwujudkan dalam kebijakan pemerintahan yang akan datang.
Acara aksi damai ini berlangsung dengan tertib dan penuh semangat, diiringi dengan yel-yel kebersamaan dan tuntutan agar suara rakyat dihormati.
Seluruh peserta aksi duduk bersama, menyanyikan lagu kebangsaan, dan mendengarkan pidato dari tokoh-tokoh kaum milenial yang mengungkapkan harapan dan optimisme mereka terhadap masa depan bangsa.
Dalam wawancara terpisah, beberapa peserta aksi juga menyampaikan pentingnya peran kaum milenial dalam kemajuan ekonomi dan teknologi di Indonesia.
Mereka berkomitmen untuk terus berkontribusi secara positif dalam pembangunan bangsa, terutama dengan memanfaatkan potensi ekonomi kreatif dan peluang digitalisasi.
Pada akhir aksi damai, para pemuda dari Jawa Timur kembali dengan semangat dan harapan yang tinggi. Mereka berjanji untuk terus mengawal dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, serta terlibat secara aktif dalam berbagai program dan inisiatif yang dijalankan untuk kemajuan Indonesia.
Aksi damai ini menjadi bukti nyata bahwa kaum milenial adalah kekuatan yang positif dan berperan penting dalam merancang masa depan bangsa.