Tugu Malang merupakan salah satu ikon kota Malang yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Malang dalam melawan penjajah Belanda. Tugu ini dibangun pada tahun 1945, bertepatan dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Tugu Malang awalnya dibangun sebagai taman umum pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Taman ini diberi nama JP Coen Plein, sebagai bentuk penghormatan kepada Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, yang juga dikenal sebagai pendiri Batavia (Jakarta).
Pada tahun 1945, setelah kemerdekaan Indonesia, masyarakat Malang mengajukan proposal untuk mengubah nama JP Coen Plein menjadi Tugu Malang. Proposal ini disetujui oleh pemerintah dan pembangunan tugu pun dimulai.
Tugu Malang dirancang oleh Ir. Soekarno dan dibangun oleh para pemuda Malang. Tugu ini berbentuk seperti bambu runcing, yang merupakan senjata tradisional Indonesia yang digunakan untuk melawan penjajah Belanda.
Pembangunan Tugu Malang sempat terhenti karena Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947. Belanda menghancurkan tugu yang saat itu masih dalam tahap pembangunan.
Setelah Agresi Militer Belanda II berakhir, pembangunan Tugu Malang dilanjutkan. Tugu ini akhirnya selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1953.
Tugu Malang memiliki makna yang penting bagi masyarakat Malang. Tugu ini merupakan simbol perjuangan rakyat Malang dalam melawan penjajah Belanda dan simbol kemerdekaan Republik Indonesia.
Filosofi Tugu Malang
Tugu Malang memiliki beberapa filosofi yang melambangkan perjuangan rakyat Malang dalam melawan penjajah Belanda.
- Bentuknya yang menyerupai bambu runcing melambangkan senjata tradisional Indonesia yang digunakan untuk melawan penjajah Belanda.
- Rantai yang melingkar di bagian bawah tugu melambangkan persatuan dan kesatuan rakyat Malang dalam melawan penjajah Belanda.
- Bintang yang berada di puncak tugu melambangkan cita-cita rakyat Malang untuk meraih kemerdekaan.
- Tangga yang berbentuk empat dan lima sudut melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.
Tugu Malang merupakan salah satu monumen bersejarah yang menjadi kebanggaan masyarakat Malang. Tugu ini menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Malang dalam melawan penjajah Belanda dan simbol kemerdekaan Republik Indonesia.
Tugu Malang Sebagai Destinasi Wisata
Tugu Malang tidak hanya menjadi simbol perjuangan dan kebanggaan masyarakat Malang, tetapi juga menjadi salah satu destinasi wisata populer di kota ini. Tugu ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik dari Malang maupun dari luar kota.
Di sekitar Tugu Malang terdapat berbagai fasilitas umum, seperti taman, tempat parkir, dan warung-warung penjual makanan dan minuman. Fasilitas-fasilitas ini semakin memudahkan wisatawan untuk menikmati keindahan Tugu Malang.
Tugu Malang juga menjadi tempat yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti upacara peringatan hari-hari besar nasional, acara seni dan budaya, dan acara hiburan. Tugu ini juga menjadi tempat favorit bagi para pecinta fotografi untuk mengabadikan momen-momen indah di kota Malang.
Pelestarian Tugu Malang
Tugu Malang merupakan salah satu aset penting kota Malang yang harus dilestarikan. Pemerintah kota Malang telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan tugu ini, antara lain:
- Pemeliharaan rutin
Pemerintah kota Malang secara rutin melakukan pemeliharaan Tugu Malang, seperti membersihkan tugu dari kotoran dan pengecatan ulang.
- Pemasangan pagar pengaman
Pagar pengaman dipasang di sekeliling Tugu Malang untuk mencegah kerusakan tugu akibat perbuatan vandalisme.
- Pembuatan replika Tugu Malang
Replika Tugu Malang dibuat untuk mempermudah wisatawan untuk melihat tugu ini dari dekat.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menjaga kelestarian Tugu Malang agar dapat terus menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Malang dan simbol kemerdekaan Republik Indonesia.